Kamis, 17 Januari 2013

"LADANG KOSAKATA"




Tak terasa sudah hari kelima ya, Erlin?


Aku menulis surat balasanmu ini disaat warga Jakarta resah akan banjir yang sedang melanda. Ya akupun menetap di Jakarta, tapi aku tidak mendapat kiriman banjir. Kecuali, banjir akan kata dan kalimat-kalimat yang tidak akan mungkin cukup bila aku tulis dalam surat ini.

Aku selalu senang pada hari berhujan dibulan Januari. Karena apa? Rindu ini semacam terus mengalir menuju sungai sampai kelaut, dan panas bumi mengangkat uap air menuju awan dan mejatuhkan butir-butir hujan ke pori kulitmu, merangsak masuk rinduku, berdiam tepat dihatimu.

Kali ini, aku sudah melatih setiap kata-kata yang aku tulis agar mereka lebih siap berhadapan dengan tatapan matamu yang teduh itu. Kemarin-kemarin, kalimatku kembali kerumah dengan keadaan kuyup basah, lalu bercerita tentang tatapan yang membuat denyut disetiap kalimatku menjadi resah dan gelisah. Ah! Sungguh istimewa dan begitu indah.

                Erlin, entahlah aku ingin menulis kalimat apalagi untuk memuji  begitu eloknya kamu beserta aksara-aksara yang kamu tulis. Tapi aku berharap hujan terus menyirami ladang kosakataku, dan kita bisa menuainya bersama.

Tetaplah syahdu, wahai pasangan penaku :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar