Tak perlu berlebihan, apalagi harus membungkuk seperti itu, nona.
Jejak rindu bisa menjadi jalan untuk menemukan dirimu dan merubahnya kedalam tulisan, walau terkadang ada batu yg menjadi sandungan. Tapi itulah artimu sebagai inspirasi tak terkendali. Sampai nantipun aku akan terus menjadi aku, yangg candu akan dirimu.
Biarkanlah, mereka tak pernah tahu apa yang mereka katakan. Bersabarlah, tanpa harus berpaham yang buruk tentang mereka. Kalimatmu terlalu cepat kau matikan, Apa aku perlu mengajari bagaimana caranya bertuturkata yang baik dalam kehidupan nyata? Atau sekedar berbasa-basi untuk memulai sebuah percakapan yang hidup?.
Seberbeda apakah engkau? Jika ada isi sebelum kata pengantar, itu bukan aku. Aku hanyalah kata pengantar yg baik. Tak perlu kau sungkan untuk berbicara, akan kucatat semua katamu lalu kutulis pada lembaran kertas ini, karna akan sangat berharga semua ucapanmu.
Hanya akan menjadi sebuah ketidakmungkinan selama kita masih menunggu. Ijinkanlah aku untuk datang kewilayahmu, sedalam apapun itu, setinggi apapun itu.
"Apa akan menjadi pergumulan batin untukku terus menantimu?"
"Apa akan menyakiti banyak orang untukku terus mengharapmu?"
"Apa akan menjadi pesan singkat untukku terus menanyakanmu?"
"Apa akan menjadi sebuah mimpi untukku terus melibatkanmu?"
"Apa akan menjadi sebuah tantangan untukku berjalan berdampingan denganmu?"
"Apa akan menjadi pertanda buruk untukku terus berhasrat denganmu?"
"Apa akan menjadi pelarian untukku terus bersamamu?"
"Apa akan menjadi aku untuk terus bersamamu?"
"Apa akan menjadi pecundang untukku terus mendengar namamu?"
"Apa akan menjadi ratapan untukku terus mengenang dirimu?"
Mampu kau jawab jika aku tak bertemu kamu, Erl?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar