Jumat, 01 Februari 2013

FEBRUARI



Siang ini begitu terik, aku hampir terkantuk membuat balasan surat ini. Aku butuh kafein, mungkin dirimu yang jadi kekuatan. 

Lupakan sejenak tentang "pilihan" yang harus kau pilih. Aku lah yang terbaik, aku lah yang paling percaya tentang kekuatan cinta dan rindu. Menanti tak kan lama bila kita sanggup menunggu. 

Kita sudah masuk dibulan kesuburan, karna ini milik Dewi Februaria. Aku ingin membahas tentang masa depan denganmu, boleh?. Aku berharap perjalanan kita tak berhenti sampai ke Kuta Bali, dan kisah ini terbuai di Kintamani. Bali dan Kintamani merupakan sepotong surga di timur Indonesia. 

Ini hari kesembilanbelas kita melangkah. Aku tak akan hentikan nafasku sampai detik ini. Kamu adalah aku, dan aku ingin pastikan bahwa aku adalah kamu. Kamu dan aku adalah kita. 

Lebih dari setengah perjalanan kita saling berkirim surat ini. jujur saja, ladang kalimatku sudah mulai tak sesubur dulu. Musim penghujan sudah mulai melambaikan tangan tanda salam perpisahan. Tapi, aku masih tetap bertahan agar surat ini bisa tersampaikan. 

Ini tanggal satu, dibulan kedua. Jangan biarkan aku berlalu, jangan biarkan kita sementara. 
Salam cinta, di Bulan Februari.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar