Kamu melayangkan aku lagi, Erl!
Surat kali ini mungkin tidak akan terlalu panjang, tapi aku
hanya ingin membalas ceritamu tentang burung kertas itu.
Seperti halnya kamu, aku juga menulis surat ini pada secarik
kertas. Tapi aku membuat ini menjadi sebuah pesawat kertas. Tahukan kamu? Aku
berharap kalimatku bisa terbang sampai ke tempat keberadaanmu. Meski ada jarak
diantara kita, itu hanya seperti spasi dalam kalimat ini; Pelengkap.
Paragraf kedua kutulis pada secarik kertas yang aku buat
menjadi seperti perahu. Ya, perahu
kertas. Berharap kalimatku mengalir dari sungai ke samudera, memeluk ujung
semesta, untuk menyampaikan pesan singkat semata:
“Terima kasih kamu telah bersedia!”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar